http://www.graphicsfactory.com/ |
Tidak hanya mengajar Pramuka untuk pertama kali yang berkesan bagiku hari ini, melainkan juga karena Mbak Wilda Yanti sebagai pimpinan dari PT Xaviera Global Synergy yang bergerak di bidang pengolahan sampah dapat hadir di dalam pertemuan Klub Oase untuk berbagi ilmu seputar pemilahan dan pengolahan sampah.
Secara garis besar, apa yang disampaikan Mbak Wilda sudah kuterima sebelumnya saat Mbak Wilda datang ke rumah tempo hari sambil membawa satu set komposter untuk diujicoba di rumah. Dan apa yang disampaikan Mbak Wilda sudah kujalankan dan aku sudah memperoleh pupuk cair dari hasil pengolahan sampah dapur tersebut. Namun pertemuan kali ini, karena diadakan lebih lama dan memiliki penyimak yang lebih banyak dengan pertanyaan yang beragam, maka ilmu yang disampaikan Mbak Wilda pun juga lebih mendalam.
Karena aku sudah menjalani proses komposting yang disampaikan, maka pada hari ini aku mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman di dalam menjalaninya. Dan pada hari ke-13 ini, dapat kukatakan bahwa aku masih menikmati proses tersebut, dikarenakan salah satu manfaat terbesar yang kurasakan yaitu tidak menumpuknya sampah di bak sampah depan rumah karena sampah dapur masuk tong komposter, sedangkan sampah-sampah kering dapat diberikan ke bank sampah.
Untuk lebih memudahkan cara memilah dan mengolah sampah dengan komposter dari Mbak Wilda, jadilah aku turut berbagi cara memilah dan mengolah sampah yang kuketahui. Mulai dari dapur sampai ke tong komposternya. Kembali Mbak Wilda ikut turun tangan menyacah sampah-sampah dapur yang tersedia, namun karena minat dan semangat para orangtua dan anak-anak dari Klub Oase, jadilah proses penyacahan kali ini berlangsung cepat.
Dengan adanya Mbak Wilda yang menyaksikan caraku mengolah sampah, aku pun mendapat masukan mengenai hal-hal yang perlu disempurnakan seperti jumlah mikroba yang dapat diperbanyak lagi untuk jumlah sampah dapur yang dihasilkan, dan lain sebagainya.
Dari semua hal yang disampaikan Mbak Wilda, ada sebuah pernyataannya yang begitu membekas di benakku, "Sampah adalah sesuatu yang negatif. Bila diolah dengan negatif pula, maka akan menjadi hal yang negatif lagi. Namun bila diolah dengan positif, maka sampah akan menjadi hal yang positif."
Pernyataan itu dilanjutkan dengan sebuah cerita bagaimana ada yang ingin memperoleh keuntungan lebih dari pupuk cair yang dihasilkan dengan cara menambahkan air yang menyebabkan pupuk cair itu malah menjadi bau. Sebuah manipulasi yang tidak memberikan keuntungan, tetapi malah jadi merepotkan…
Sampah yang negatif saja dapat menjadi hal yang positif bila dikelola dengan jujur dan positif, apalagi hal-hal yang memang sudah baik dan positif, niscaya akan menghasilkan sesuatu yang sangat baik bila dikelola dengan positif. Semoga kita dapat selalu menjadi bagian dari orang-orang yang berusaha selalu benar dan positif mulai dari niat, proses pengerjaan sampai produk yang dihasilkan di dalam bidang pekerjaan kita masing-masing. Dan semoga dengan ketulusan dan kejujuran yang diupayakan, Tuhan berkenan memberkati setiap usaha kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment