Serbuk penggembur (bulking agent) merupakan salah satu komponen penting dalam mengolah sampah rumah tangga karena berperan sebagai pengendali kadar air. Kadar air yang berlebih dapat mengakibatkan olahan sampah rumah tangga menjadi lebih bau dan berbelatung lebih banyak. Oleh karena itu, salah satu tips mengatasi bau dan belatung di dalam komposter adalah dengan menaburkan penggembur untuk mengendalikan kadar air.
Tanpa terasa, sudah sebulan lebih aku mengolah sampah rumah tanggaku. Dan dapat dikatakan aku masih bersemangat untuk mencacah dan mengolah sampah-sampah dapur karena tak lagi membuat tumpukan sampah yang menimbulkan bau di bak sampah depan rumah, selain saat ini memanen pupuk cair dan pupuk padat sudah menjadi bagian dari keseharianku.
Sedikit masalah tiba karena estimasi yang kurang tepat dalam mempersiapkan penggembur yang sudah hampir habis. Beberapa hari yang lalu, aku sudah memesan kepada Mbak Wilda. Namun hingga hari ini, barang pesananku belum juga tiba, sedangkan
Sungguh aku memahami kegiatan Mbak Wilda yang niscaya sangat sibuk di dalam menggerakkan bisnisnya. Kehadiran dan pendampingan yang intensif menjadi penting, karena niscaya tak mudah merubah paradigma dalam mengurusi sampah dari sesuatu yang dianggap tak bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual bila diperlakukan dengan benar. Maka bila pesananku yang kabarnya ingin diantarkan Mbak Wilda di antara perjalanan dari rumah menuju kantornya belum juga tiba, sungguh aku dapat memahami kondisinya… :)
Masalahnya, sampah dapurku sudah tidak bisa menunggu lagi untuk diolah. Bila sampah dapur sudah lewat sehari dibiarkan di dalam tempat penampungan sementara, biasanya sudah mulai berbau dan berlendir sehingga membutuhkan upaya ekstra di dalam menanganinya. Oleh karena itu, aku mencoba mencari pengganti penggembur sebagaimana yang telah kuketahui selama ini, antara serbuk gergaji, sekam padi atau abu gosok.
Sungguh aku bersyukur karena diriku pernah terlibat di dalam sebuah proyek yang mengharuskan mencari tempat penggergajian kayu karena gergaji di rumah tidak mampu untuk memotong kayu-kayu pohon yang ada, yang akan diolah menjadi karya seni. Dan sampailah aku di salah satu sentra penggergajian kayu di daerah Klender. Saat aku sampai di sana, terlihat aktivitas penyerutan dan penggergajian sebagaimana saat terakhir aku ke sana. Hanya saja mesin gergaji selendangnya sedang tidak beroperasi.
Terima kasih kepada ibu pemilik usaha tersebut yang memperkenankan aku mengambil serbuk kayu yang berserakan di mana-mana di tempat itu. Terima kasih juga kepada salah satu pegawai yang membantuku sambil memperbincangkan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat usaha itu.
Kini, aku sudah memiliki dua karung serbuk gergaji untuk pengganti bubuk penggembur. Dan saat aku mencoba untuk mengurangi kadar air olahan sampahku, terlihat cukup efektif sebagaimana bulking agent yang sebelumnya.
Maka dari pengalaman ini, benarlah bubuk gergaji dapat menjadi pengganti bubuk penggembur. Jadi semangat lagi deh memilah dan mengolah sampah rumah tangga :)
0 comments:
Post a Comment