Nuansa Berbeda dengan Kakak-kakak Pembina Baru di Pramuka Klub Oase

Ada yang spesial dalam pertemuan Pramuka Klub Oase hari Rabu (5/11) ini, yang kembali mendapatkan kesempatan beraktivitas di rumah Ibu Ari, di daerah Kayu Putih, Jakarta. Bila pada dua pertemuan sebelumnya hanya ada satu kakak pembina yang mengajarkan materi kepada seluruh anak-anak dengan rentang umur yang beragam, kini ada empat kakak yang terlibat di dalam kegiatan kepramukaan kali ini, yaitu Kak Siddiq, Kak Isal, Kak Pras, lalu saya sendiri yang notabene juga adalah orangtua dari anak-anak homeschooling yang mengikuti kegiatan di Klub Oase. 

Sungguh aku bersyukur karena salah satu orangtua di Klub Oase, yaitu Kak Siddiq, adalah
seorang kakak pembina Pramuka sungguhan. Walaupun katanya sudah lama tak aktif, namun kesan dan aura yang kuat sebagai seorang pembina pramuka begitu terasa. Perasaan itu semakin kuat ketika menerima rencana kegiatan untuk pramuka hari ini. Istilah berkumpul dengan bentuk ‘angkare’ atau huruf U, lalu adanya upacara pembuka dan penutup, dan lain sebagainya, sungguh telah membawaku kembali ke masa-masa dimana aku ikut pramuka dahulu. 

Upacara Pembuka

Maka kegiatan pramuka hari ini diawali dengan upacara pembuka, lengkap dengan tiang bendera merah putih di tengah-tengah tempat upacara, yang dibuat dari tongkat kayu yang diikat dengan tali tambang. Untuk upacara perdana ini, Yudhis menjadi pemimpin upacara dan Kak Siddiq menjadi pembina upacara. Sedangkan Adam, Tata dan Fattah menjadi petugas pembaca teks ikrar-ikar Pramuka seperti Dwi Darma, Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. 

Mengikuti upacara bendera bisa dikatakan hal yang baru dialami oleh Olympus dan Yanthi. Kalau anak-anak Pramuka Klub Oase sendiri, aku kurang tahu apakah selama ini pernah mengadakan upacara bendera atau tidak. Namun setidaknya selama 2 bulan terakhir ini, selama aku mengikuti Klub Oase, upacara bendera tidak pernah diadakan. 

Setelah upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan membuat barisan lingkaran, lalu diadakan permainan kejar-kejaran antara ‘kucing’ dan ‘tikus’ yang harus berlarian melewati gandengan tangan yang membentuk lingkaran. Seru juga melihat anak-anak saling berkejaran seperti itu ^^ 

Sandi Morse dan Bercerita 

Setelah istirahat sejenak, kegiatan pramuka kembali dilanjutkan dengan membagi dua kelompok berdasarkan usia. Anak-anak berusia 9 tahun ke atas dimasukkan ke dalam kelompok penggalang, yang dibimbing oleh Kak Siddiq dan Kak Pras, sedangkan anak-anak berusia 8 tahun ke bawah dimasukkan ke dalam kelompok siaga di bawah bimbingan saya dan Kak Isal. Dengan adanya pembagian ini, diharapkan masing-masing kelompok dapat menyimak dan mengikuti kegiatan yang diberikan dengan lebih baik sesuai dengan tingkatan usia mereka. 

Untuk kelompok siaga, Kak Isal mengisi kegiatan dengan bercerita seputar berbagai hal kepada anak-anak. Diawali dengan memperkenalkan nama dan usia masing-masing, lalu dilanjutkan dengan bercerita seputar pramuka dan kedekatannya dengan alam. Arah cerita pun mengalir sesuai respon anak-anak terhadap apa-apa yang disampaikan. Kegiatan diakhiri dengan membagikan biji-biji karet kepada anak-anak, lalu disembunyikan di manapun sekitar lapangan rumput dengan tujuan untuk ditemukan lagi saat datang ke rumah Bu Ari pada kesempatan yang akan datang. 

Untuk kelompok penggalang, Kak Siddiq dan Kak Pras memberikan materi sandi morse. Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok, lalu masing-masing mengerjakan tugas dari kakak pembina sesuai dengan petunjuk yang diberikan. 

Selama kegiatan pramuka untuk anak-anak berlangsung, para orangtua juga mengadakan pertemuannya sendiri untuk menentukan arah kegiatan pramuka Klub Oase beberapa minggu ke depan. Ditetapkan juga nama-nama baru untuk menggantikan posisi ketua mabigus, kakak pembina putra dan kakak pembina putri periode 2015. Kalau kakak pembina instruktur tetap empat orang yang sudah ditetapkan sebelumnya… :)   

Kegiatan pramuka hari ini diakhiri dengan kembali mengadakan upacara penutup. Dan sungguh aku bersyukur karena semua kegiatan berlangsung dengan lancar. Dan anak-anak langsung menuju kolam renang, aktivitas yang sudah mereka tunggu-tunggu sejak datang ke rumah ini… xD 

Ada sedikit insiden saat aktivitas berenang. Salah satu anak perempuan harus diangkat dari kolam renang karena terlalu lama menahan nafas di bawah air dan kehilangan kesadaran. Berkat kesigapan para orangtua dan anak-anak yang ada di sekitarnya, anak tersebut dapat diselamatkan. 

Bagiku, ini adalah pengalaman pertama melihat langsung bagaimana seseorang memberikan pertolongan kepada seseorang yang tenggelam. Nafas buatan, memompa paru-paru dengan tangan sampai tersadar, sungguh melihat langsung terasa lebih melekat di ingatan daripada sekadar teori atau menontonnya di layar televisi. Atas peristiwa ini, semakin terlihat bahwa memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi hal-hal yang darurat seperti itu menjadi cukup penting adanya.

Kegiatan diakhiri dengan makan siang bersama. Dan satu hal yang disayangkan yaitu terlewatnya momen untuk foto bersama karena sudah banyak teman-teman Klub Oase yang berpamitan. Pada kesempatan berikutnya, sepertinya foto bersama harus dilakukan pada saat ramai-ramainya, seperti misalnya setelah kegiatan pramuka selesai. Kalau anak-anak sudah masuk kolam renang, agak susah sepertinya untuk ngumpulinnya lagi. Apalagi kalau sudah pada pamitan … xD 

Kembali, momen-momen yang menyenangkan bersama teman-teman Klub Oase. Semoga kebersamaan dan keceriaan ini dapat selalu terjaga dan dirasakan dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya. Sampai bertemu lagi di kesempatan berikutnya ^^d  


     

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top