www.graphicsfactory.com |
Bagiku yang merupakan calon petani yang belum kesampaian bercocok-tanam, mendapat kesempatan mengunjungi sebuah tempat pertanian merupakan pengalaman yang sangat berharga. Apalagi di AAA Organic Farm yang menerapkan sistem organik dan hidroponik untuk membudidayakan aneka sayuran, kami mendapatkan banyak sekali pengetahuan mengenai cara menanam tanaman mulai dari pembibitan sampai pada waktu panennya.
Awalnya kami berkumpul dahulu di bangunan utama untuk mendapatkan pengarahan dari Mas Rudi sebagai perwakilan 'tuan rumah' yang mengundang Rumah Inspirasi dan Klub Oase. Lalu dilanjutkan dengan mendapatkan petunjuk singkat mengenai pembibitan dan pengembangan tanaman di AAA Organic Farm dari Mas Tri yang sangat sabar menjawab setiap pertanyaan kami yang beraneka-ragam (dan kadang berulang-ulang untuk hal yang sama karena ditanya oleh orang yang berbeda ... x) ).
Lalu kami diajak untuk melihat-lihat lahan pertanian yang cukup luas di kaki gunung Salak tersebut. Di sanalah kami menyaksikan bedeng-bedeng yang terdapat aneka tanaman dengan berbagai usia penanaman, mulai dari yang menggunakan teknik hidroponik sampai yang organik. Dari sana pula aku pribadi semakin mengetahui bahwa sistem penanaman hidroponik tidaklah sepenuhnya organik karena air yang menyuplai akar-akar tanaman tetap harus diberi cairan nutrisi agar tanaman tersebut dapat tumbuh, namun keuntungannya sistem pertanian tersebut tidak membutuhkan tanah untuk tumbuh.
Dan dari sana pula aku mengetahui bahwa salah satu 'musuh' utama produk pertanian adalah air hujan yang tersiram langsung pada tanaman. Dan itulah ternyata fungsi utama dari atap-atap plastik di setiap lahan pertanian, yaitu untuk mencegah air hujan jatuh langsung ke tanaman, karena kabarnya atap-atap plastik di beberapa lahan tertentu dibuka bila akan atau setelah penyiraman tanaman karena pada dasarnya tanaman tetap membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh.
Setelah naik-turun medan pertanian, sambil mengawasi anak-anak kami masing-masing yang sudah bergerak sendiri-sendiri bersama kawan-kawannya agar tidak memasuki daerah-daerah di luar jalan setapak yang sudah disediakan, kami akhirnya sampai ke tempat pengumpulan hasil panen sekaligus penjualan produknya. Di sana, kembali kami mendapatkan pengarahan dari Mas Tri seputar teknik pembibitan sekaligus dapat membeli paket bibit dan media tanamnya. Dan setelah itu, sepertinya yang sudah ditunggu para ibu-ibu, yaitu waktunya membeli hasil pertanian organik dengan harga yang relatif lebih terjangkau daripada bila sayur-mayur yang segar dan sehat tersebut sudah masuk supermarket dengan label produk tertentu.
Setelah belanja, kami kembali ke rumah utama untuk makan siang dengan bekal yang dibawa masing-masing, lalu berfoto bersama sebelum meninggalkan lokasi.
Bagi Olympus, perjalanan ini menjadi sebuah pengalaman yang menarik tersendiri baginya. Bertemu dengan teman-teman baru, berjalan dan berlari di jalan setapak pertanian yang begitu panjang dan naik-turun, membuatnya seperti sedang menjalani hari-hari penuh petualangan. Dari jauh, aku hanya bisa bersyukur kepada Tuhan di dalam hati melihat keriangannya, sambil berharap ia tidak menjadi terlalu kelelahan karena sangat bergembira ^^.
Bagiku pribadi yang memiliki minat yang besar dalam hal pertanian, sungguh perjalanan di AAA Organic Farm merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga. Kini tinggal praktiknya saja. Semoga bibit-bibit tanaman yang sedang kubibitkan dan akan kusemai di rumah dapat berhasil tumbuh menjadi tanaman yang sehat dan dapat dipanen dengan harapan dan impian suatu saat kami dapat menikmati sayuran dan buah-buahan dari kebun kami sendiri. Amin :)
(Foto-foto keren ini courtesy dari Mas Pras dan Mbak Lala, berhubung kamera dari HP saya masih belum bisa diakses karena kendala teknis, dan jelas hasil jepretannya kalah jauh ^^... Terima kasih banyak atas karyanya ya Mas dan Mbok :) ...)
0 comments:
Post a Comment