Trash Hero: Bertanggung Jawab terhadap Sampah yang Dihasilkan Sendiri



Belanja harian menggunakan kotak plastik dan sedikit kantong plastik 

Saat Bli Wayan Aksara berkunjung ke rumah membawa kaos kuning bertuliskan ‘Trash Hero’, dengan senang hati saya turut memakai kaos tersebut dan berfoto menyatakan dukungan saya dan kami sekeluarga atas gerakan yang sedang dilakukannya tersebut.

Bli Wayan, mungkin apa yang bisa kami lakukan belumlah sepenuhnya seperti yang teman2 Trash Hero lakukan, yaitu berkumpul bersama dan membersihkan sebuah area dari sampah2 yang bertebaran, yang mana hal itu terjadi bisa jadi karena manajemen landfill yang perlu dibenahi sehingga sampah2 tercecer, atau memang karena ada sebuah kebiasaan yang masih perlu ditanamkan lagi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Kadang hati ini suka gemas bila melihat ada sampah yang dibuang begitu saja dari jendela mobil2 berkelas di jalan raya. Apa perlu ada pelajaran membuang sampah pada tempatnya bagi para calon pengambil SIM?

Apa yang tertera di gambar adalah apa yang sudah kami berusaha lakukan selama 3 tahun terakhir ini. Kami memang tidak terlalu tergerak untuk mengurusi sampah orang lain, namun kami memilih untuk bertanggung jawab terhadap sampah kami sendiri.

Bila kita merasa sebal dengan tumpukan sampah, mungkin kita bisa membantu menguranginya dengan cara memilah sampah sejak dari awalnya, menggunakan ulang kantong2 plastik yang ada di rumah, lalu menggunakan kotak2 plastik untuk berbelanja, khususnya materi2 belanja yang bersifat basah seperti daging dan bumbu2 yang sudah dihaluskan.

Pengalaman kami melakukan cara belanja demikian selama 3 tahun ini cukup membuat kami dikenal sebagai pembelanja yang minim plastik. Saat kami meminta untuk barang2 kami tidak diplastikkan, tanggapan positiflah yang kami terima. Mereka mendukung upaya kami untuk mengurangi beberapa kantong plastik dalam belanja kami sehari2. “Bayangkan bu, kalau saya pakai plastik setiap hari, dalam setahun plastik yang saya pakai mungkin sudah bisa satu toko sendiri.”

Memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah
Dan yang sedang kami coba terus lakukan di rumah adalah memilah sampah menjadi organik dan anorganik. Sampah anorganik diberikan kepada pemulung, sedangkan sampah organik diberi bakteri, disimpan di dalam komposter, lalu kami memiliki pupuk cair dan pupuk padat yang bisa kami gunakan untuk bertanam sayuran di rumah secara organik.

Dengan melakukan itu saja, tempat sampah kami di depan rumah tidak bau dan volume sampah di rumah kami pun berkurang. Bayangkan bila ada satu juta orang yang melakukan hal tersebut, memilah dan mengolah sampahnya secara mandiri…

Maka bagi kami, menjadi seorang Trash Hero artinya bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan sendiri.

= = = = = = =

Bagi kami, kami mendukung apa yang dilakukan oleh teman2 Trash Hero. Semoga semakin bersambut dan membesar gerakannya, sehingga semakin banyak yang peduli untuk membersihkan lingkungan demi masa depan bumi yang lebih baik.

Perkenankan kami mendukung gerakan Trash Hero ini dengan cara berusaha bertanggung jawab terhadap sampah kami sendiri dan konsisten menjalankannya. Bila menghasilkan sampah adalah sesuatu yang pasti terjadi, setidaknya kita bisa berupaya menguranginya dengan cara reduce (mengurangi sampah yang dihasilkan), reuse (menggunakan kembali barang2 yang masih bisa dipakai) dan recycle (mengolah sampah yang dihasilkan agar dapat menjadi manfaat).

Go, go, go, Trash Hero!!!

Bersama Bli Wayan Aksara

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top