MENATAP PUNCAK BERIKUTNYA


Menutup tahun dan masa Oji di KU3 dengan sekeping medali emas yang diperoleh di South East Asia Age Group Swimming Competition di Malaysia untuk nomor 50 meter gaya punggung tidaklah pernah ada di dalam prediksi masa depan kami di awal tahun ini. 

Yang ada dalam bayangan dan rencana kami adalah mengikutkan Oji dan Yanthi pada lomba demi lomba renang yang terjangkau. Tujuannya adalah untuk mencatatkan best time sambil terus memperkuat mental berkompetisi. Karena tidak mudah melatih seseorang agar tetap semangat walau belum berhasil, pada saat yang sama tetap rendah hati ketika mencapai sebuah prestasi selain melalui kompetisi. Sikap mental seperti itu niscaya akan sangat membantu dalam bidang karya apa pun ke depannya, bukan hanya dalam hal olahraga.

Apa yang diraih Oji di Malaysia bisa jadi hanya membutuhkan waktu 28.90 detik saja. Namun untuk mencapai angka tersebut ada waktu berlatih berbulan-bulan, ratusan jam latihan dan puluhan ribu kilometer jarak renang yang ditempuh. Dan kami berdua menjadi saksi perjalanan Oji karena kebetulan sebagian besar waktu berlatih ada kami yang menemani perjalanannya. 

Maka kami bersyukur Oji mengakhiri masa KU3-nya dengan kepala tegak, penuh bangga dan pada saat yang sama terbuka mata bahwa di luar Indonesia masih banyak atlet-atlet renang seusianya yang luar biasa prestasinya. 

Di Indonesia sendiri masih ada Haviz dari Bojonegoro yang akan terus menjadi sahabat seperjalanan sekaligus rival ketatnya untuk nomor-nomor gaya punggung, demikian pula Kevin Alexander dari Jakarta walaupun ada kemungkinan akan bergeser ke gaya bebas jarak panjang dengan staminanya. 

Maka sekeping medali emas adalah sebuah bonus besar untuk Oji setelah meraih best time. Namun sesungguhnya, golden moment yang didapat adalah ketika mendapat kesempatan berinteraksi lebih erat dengan manajer @pbprsi yang ditunjuk, pelatih-pelatih dari berbagai klub termasuk @mpipes66 sebagai pelatih Pelatnas, dan atlet-atlet senior maupun yang seusia dari berbagai daerah. 

Karena untuk ikut ajang ini ada limit yang ditentukan, maka semua atlet yang hadir niscaya adalah yang tercepat di kelas dan nomor unggulannya masing-masing. 

Dapat mengenal dan dikenal oleh mereka, adalah sebuah kesempatan dan kebanggaan tersendiri. 

Sekali lagi selamat ya Ji O untuk kerja keras dan pencapaianmu. Tetaplah rendah hati, tetaplah menjadi dirimu sendiri 😊🙏🇲🇨

Stay hungry, stay foolish (Steve Jobs).

Dan cara terbaik meramalkan masa depan kita adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri (Abraham Lincoln). 

Artinya, kami sudah bisa menentukan target selanjutnya. Bila memang SEAAGSC ini adalah event tahunan yang selalu diadakan, maka limit yang perlu dicapai untuk mengikutinya kembali tahun depan sudah bisa diprediksi dan diupayakan. 

Tahun depan, Oji sudah akan pindah ke KU2 (usia 14-15 tahun). Sebagian akan mengatakan bahwa itu berarti Oji harus berjuang dari awal lagi. Kalau kami lebih memilih kalimat bahwa ini adalah kesempatan bagi Oji untuk bisa berupaya lebih keras lagi karena sosok-sosok yang perlu dikejar limitnya seperti Samuel Maxon dan Sang Arka dari Jakarta adalah sebagai puncak-puncak berikutnya yang akan dilewati selanjutnya, tentunya sambil mewaspadai bermunculannya perenang-perenang punggung KU3 yang bisa menyamai pencapaian Oji di usia mereka. 

Ya, sebagai orangtua, kami pun menjalani setiap prosesnya sambil ikut belajar, dan tentunya sambil terus berharap, berdoa, berpikir dan bersikap positif bahwa PB PRSI, Kemenpora, dunia renang Indonesia akan terus berbenah dan memperbaiki diri sehingga nama Indonesia akan dikenal dunia melalui olahraga khususnya renang dapat terwujud 😊🙏🇲🇨

#oji13yo
#keluargaNandito
#homeschooling
#renang
#SEAAGSC2022

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top