Bagaikan menempuh sebuah perjalanan, maka kita perlu menentukan dahulu akhir atau tujuan dari perjalanan tersebut. Di dalam dunia homeschooling, disebutkannya sebagai visi pendidikan keluarga.
Sudahkah kita menentukan visi pendidikan keluarga? Atau mudahnya apa yang menjadi tujuan dari anak-anak kita dalam menjalani proses pendidikannya?
Hal ini yang terus menjadi obrolan antara saya dan istri, dan kemudian kami sampaikan kepada anak-anak kami di dalam keseharian.
Dan setelah menyimak salah satu sesi kulwap dalam Coaching Homeschooling Rumah Inpsirasi, materi yang disampaikan pun menjadikan visi pendidikan keluarga kami menjadi semakin kuat.
Jadi, apakah visi pendidikan keluarga Nandito?
Bila dijabarkan menjadi dua kata, visi pendidikan keluarga kami adalah PEMBELAJAR MANDIRI.
Mengapa kami ingin menjadikan anak-anak kami sebagai pembelajar mandiri? Karena berdasarkan pengalaman saya setelah menjalani karunia kehidupan menuju empat dasawarsa ini, betapa perkembangan teknologi membuat bermunculannya profesi-profesi baru dan mulai ditinggalkannya profesi-profesi yang tidak relevan.
Tidak hanya profesi yang berkembang, termasuk di dalamnya nilai-nilai dan budaya yang juga menyesuaikan, semakin menuju kepada keterbukaan dan keegaliteran, namun pada saat yang bersamaan membutuhkan fondasi nilai-nilai keluarga yang semakin kuat agar tidak terombang-ambing di lautan pilihan dan kesempatan yang terlihat menarik semuanya.
Pengalaman dan pengamatan atas berbagai proses kehidupan inilah yang membuat saya ingin membekali anak-anak saya memiliki kemampuan sebagai pembelajar mandiri, siap belajar hal yang baru dan pada saat yang bersamaan siap pula melepas apa yang sudah dipelajari bila dianggap tidak relevan lagi.
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn. ” - Alfin Toffler, futurolog.
Dan selain mampu mempelajari hal baru, saya juga mengajak anak-anak untuk memiliki kemampuan MENSYUKURI berbagai hal dan keberhasilan kecil yang mereka telah dapati setiap hari. Jangan sampai begitu serius dan fokus mengejar impian, lalu tidak sempat rehat sejenak untuk menikmati dan mensyukuri berbagai kebaikan yang terjadi di sekitarnya.
Bahkan saking fokusnya dengan target yang ingin dicapai, sampai merasa tidak punya waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga harian seperti mencuci piring, menyapu lantai, menjemur pakaian. Jangan sampai seperti itu.
Karena dari semua hal yang ada di dunia ini, yang jelas dan pasti adalah kematian, hanya saja kapan dan bagaimananya masih merupakan misteri.
Jadi selalu tetapkan impian dan target yang besar, dan pada saat yang sama tetap menikmati dan mensyukuri setiap keberhasilan kecil di dalam keseharian.
Itulah visi pendidikan keluarga kami dalam dua kata: PEMBELAJAR MANDIRI.
Dan visi pendidikan keluarga itu bisa diringkas lagi menjadi satu kata. Apa itu? Di tulisan berikutnya ya.
Dan sampai tulisan berakhir masih belum membahas kurikulum? Hehe... apalah artinya kurikulum kalau visi pendidikan keluarganya belum jelas.
Karena kurikulum, homeschooling atau bukan homeschooling, semua adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan keluarga kita.
Cipinang Muara, 25 April 2021
#catatanharianAndito
#kurikulum
#visipendidikankeluarga
#homeschooling
0 comments:
Post a Comment