Medali Triathlon Perdana Olympus Sang Anak Kinestetik

Ada dua peristiwa besar di bulan Februari 2017 ini yang menjadi fokus kegiatan keluarga kami: ulang tahun Yanthi yang ke-5 dan kegiatan triathlon perdana Oji.

Sudah sejak tahun lalu Oji kami daftarkan untuk mengikuti triathlon (renang, bersepeda dan lari dalam satu hitungan waktu). Tentu di awal terjadi diskusi dan perbincangan seputar apa dan bagaimana triathlon tersebut. Untuk renang, Oji sudah terbiasa bolak-balik menempuh jarak 50 meter kolam renang di Bojana Tirta. Bersepeda jangan ditanya. Sepertinya tiada hari tanpa menjajal sepeda bagi Oji. Betapa berbahagianya dia kalau dapat kesempatan keluar bersepeda, apalagi kalau disuruh membeli sesuatu ke warung atau minimarket terdekat. Lari pun sudah biasa dilakukan saat pemanasan di klub renangnya.

Maka semua persyaratan lomba bagi Oji sudah terpenuhi. Di event Triathlon Buddies ini Oji masuk kategori A, untuk anak usia 5-7 tahun dengan jarak tempuh renang 50 meter, sepeda 2,4 km dan lari 800 meter. Dan dalam proses sekitar 3 bulan itulah kami mempersiapkan Oji secara fisik dan mental. Sempat agak khawatir saat badannya demam pada seminggu yang lalu. Bersyukur fisiknya membaik menjelang hari H.

Di hari H, kami sudah bangun sejak pukul 3 pagi untuk mempersiapkan segalanya, mengingat jarak tempuh yang cukup lumayan menuju Serpong dari Cipinang dan pendaftaran sudah dibuka sejak pukul 4.30 dan akan ditutup 5.30.

Setelah mempersiapkan semuanya, kami berangkat saat langit masih gelap sekitar pukul 4 kurang 10 menit. "40 menit sampailah di tujuan..." pikirku. Dan ternyata kondisi jalan berkata lain. Di tol dalam kota, ternyata telah terjadi kemacetan luar biasa sedari depan kantor MPR/DPR menuju Tangerang. Truk-truk besar berjejer mengantri menuju Tangerang, dan kami akan terjebak di jalannya. Mencoba mencari jalan alternatif via Google Maps, akhirnya aku memutuskan keluar tol menuju Daan Mogot dan menyambung tol JORR ke arah Tangerang.

Foto by Ayah Kiran
Tak dipungkiri ada suasana tegang karena khawatir akan terlambat dan tidak bisa mengikuti triathlon. Namun keputusan harus diambil, dan bersyukur jalan yang kupilih menyampaikan kami di lokasi sekitar pukul 5 kurang 10 menit dalam kondisi parkiran yang sudah ramai.

Hujan deras yang turun pagi itu menambah lengkap petualangan kami. Dan payung adalah salah satu ittenary yang terlewat. Bonus banget deh... xD

Jadilah di tengah hujan deras, aku dan Oji menuntun sepeda dan membawa perlengkapan menuju area parkir sepeda dan pendaftaran ulang. Sementara Nur dan Yanthi tetap menunggu di mobil.

Di tempat parkir sepeda atau transition post, hanya anaknya yang boleh masuk membawa sepeda dan peralatannya. Sebuah proses kemandirian yang menurutku menarik karena anak diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap barang2nya. Tentu ada marshal yang akan membantu mereka di lokasi.

Perlombaan pun dimulai. Hujan masih turun saat Oji dan teman2 satu kategorinya masuk ke dalam air dan menempuh 50 meternya. Oji memang mulai belakangan, dan dia langsung menyusul teman2nya menggunakan papan renang yang diperbolehkan dibawa untuk kategori usianya.

Foto by Ayah Kiran
Di transition post, Oji terlihat agak kesulitan mengancingkan helm sepedanya. Cukup memakan waktu, tapi itulah yang terjadi. Meluncur dengan sepedanya, Oji dapat menyelesaikan jarak 2,4 km-nya dengan lancar.

Lanjut dengan lari sejauh 800 meter. Walau terlihat lelah, Oji masih semangat untuk menyelesaikan rutenya sampai di garis finish dan berhasil meraih medali triathlon pertamanya! Sungguh momen yang sangat berharga bagi kami orangtuanya. Dan karena Oji terlihat menikmati, sepertinya kami akan mengikutkan Oji di event2 sejenis selanjutnya. Dan tentu saja, karena ada teman2 lain dari Klub Oase yang ikut membuat suasana menjadi lebih meriah dan bersemangat :)



Selamat ya Oji! Semoga tanggal 4 Februari 2017 menjadi tanggal yang berkesan bagimu karena saat itulah medali triathlon pertamamu diperoleh.









CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top