Father and Son's Time, Menonton Jurassic World Bersama

Suatu hari, kami sekeluarga mengunjungi adik Nur yang tinggal di daerah Cengkareng. Jadilah busway sebagai kendaraan kami untuk pergi dan pulang ke rumah di daerah Cipinang.
Perginya sih aman. Busway cenderung lengang sehingga kami sekeluarga masih kebagian tempat duduk. Namun tidak saat pulang. Karena padatnya penumpang, aku dan Oji tidak kebagian tempat duduk saat di dalam Busway jurusan Harmoni-PGJ. Sedangkan Nur yang menggendong Yanthi yang tertidur mendapatkan tempat duduk.
Maka selama perjalanan itulah Oji berusaha bertahan tetap berdiri sampai halte bus Bidara Cina, padahal fisiknya niscaya kelelahan akibat bermain seharian bersama Willy, sepupunya. Walau kadang mengeluh, Oji berhasil bertahan sampai Kampung Melayu, dan tetap terjaga sampai di rumah.
Sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan semangatnya, ia kuajak menonton film Jurassic World di bioskop. Dan Oji terlihat senang sekali, karena saat ini dinosaurus adalah salah satu hal yang disenanginya.
Sebagaimana seri2 Jurassic sebelumnya, terdapat adegan dinosaurus yang memangsa manusia. Tentu hal itu bukanlah tontonan yang baik untuk anak kecil. Oleh karena itu, sejak awal aku sudah berupaya memberikan pemahaman bahwa apa yang akan disaksikannya adalah rekayasa film belaka.
- - - - - - -
Bagiku, Jurassic World memiliki plot cerita yang menarik. Efek negatif dari ambisi manusia yang ingin lebih dan lebih menjadi pesan moral yang dapat diambil dari film tersebut. Banyaknya varian dinosaurus yang ditampilkan juga menjadi tontonan yang menarik bagi Oji karena ia dapat melihat visualisasi dinosaurus yang selama ini ada di gambar dengan lebih hidup.
Benar2 momen Ayah dan anak yang sangat menyenangkan bersama Oji :)

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top