Memilih Mengajar Anak-anak Secara Mandiri


Mendidik anak menjadi sebuah hal yang sedang kupelajari sembari membesarkan kedua anakku, Olympus (4 tahun) dan Yanthi (1 tahun). Selama ini aku melihat tumbuh-kembang anak-anak, namun bukan darah-dagingku sendiri. Kini, ada Olympus dan Yanthi yang berada langsung di bawah asuhanku. Dan sungguh banyak pelajaran dan hikmah yang kuperoleh dari membesarkan dan mendidik mereka.

Sambil belajar dan mempraktikkan, telah kubaca beberapa referensi tentang mendidik anak yang kuperoleh dari internet atau media-media lainnya. Seperti ada pendapat yang menyatakan bahwa anak seusia Olympus sebaiknya tidak diajarkan calistung (baca-tulis-hitung) karena sesungguhnya tidak sesuai dengan perkembangan otak dan mentalnya yang harusnya diisi dengan bermain. Dikhawatirkan dia akan jenuh belajar pada usia yang lebih dewasa karena sudah terjejali dengan materi pelajaran pada masa kecilnya.

Namun ada juga tulisan yang menceritakan bagaimana seorang anak menjadi sangat manja saat hari-harinya diisi dengan berbagai kemudahan dalam memperoleh fasilitas sehingga punya kebiasaan menyuruh-nyuruh orang lain seperti asisten rumah tangganya saja, padahal dia adalah pramugari di kelas bisnis sebuah maskapai penerbangan. Dan berbagai tulisan lainnya yang terkait dengan tumbuh kembang anak yang memberikanku beragam informasi dan referensi.

Untuk Olympus dan Yanthi, bersama istriku telah kami tetapkan untuk mendidik mereka secara mandiri, atau bahasa sekarang disebut sebagai 'sekolah rumah' atau 'homeschooling'. Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan tersebut. Namun ingin membesarkan mereka agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, rendah hati, jujur dan dapat menetapkan pilihan dan menyadari konsekuensi dari pilihan tersebut, adalah salah satu tujuan utama untuk membesarkan mereka secara mandiri.

Dalam keseharian Olympus dan Yanthi, rencananya mereka akan diajarkan pengetahuan dasar dalam kesehariannya dengan materi berhitung (matematika), membaca, lalu bahasa Inggris, komputer dan keterampilan tangan sesuai dengan minatnya masing2. Sambil berjalan, semoga catatan-catatanku bersama istriku di blog Olympus dan Yanthi ini dapat menjadi kenangan dan pelajaran sendiri bagiku untuk dapat selalu mensyukuri atas setiap momen yang dihadirkan Tuhan Yang Maha Baik untukku dan keluargaku. Amin.    


CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top