PINTU MASUK


PINTU MASUK

Kabarnya, minat dan ketertarikan @ojiolympus (12yo) terhadap drone muncul saat melihat kak @iyek_pierre dan kak @andidio mengoperasikan drone dalam salah satu kegiatan kemping keluarga homeschooling beberapa tahun silam.

Sejak itu, impian memiliki dan menjalankan drone selalu tersebutkan setiap kami melakukan dream sharing mengenai apa yang paling diimpikan untuk Oji miliki. 

Beberapa tahun lalu, tak terbayang untuk bisa memiliki drone melihat yang tampak di sekitar adalah drone-drone berukuran besar dengan harga yang sepertinya belum akan jadi prioritas mengingat saya dan Oji adalah pemula dalam dunia drone. Jadi maunya cari yang harga lebih terjangkau dan masih OK-lah kalau sampai rusak karena kesalahan dan kelalaian pemula 😁


Dan apa yang kami mau terwujud di tahun ini. Harga drone untuk kelas pemula sudah semakin terjangkau, Oji pun sudah bisa memiliki uangnya sendiri hasil dari magang bersama ayahnya. 

Dan dari hasil menabung, terwujudlah dua drone pertama Oji. Drone pertama berukuran sangat mini tanpa fitur pengaman apa pun, bak mengendarai mobil manual tanpa fitur otomatis dan pengaman seperti mobil-mobil kekinian. 

Dan tanpa direncanakan, drone manual itu malah membuat Oji semakin cepat belajar mengendarai drone yang memiliki kendali berbeda dari remote control biasa. 

Lalu tibalah drone kedua dengan kamera sederhana seperti yang ada di gambar. Berukuran lebih besar dengan fitur auto take-off dan landing, drone ini sudah bisa mengambil gambar sederhana walau goyangan gambarnya sangat kasar. 

Dan berbekal pengalaman dengan dua drone sebelumnya serta aneka referensi drone yang ditonton di Youtube, Oji telah menetapkan target drone selanjutnya yang memiliki kapasitas baterai lebih besar, durasi terbang lebih lama dan kualitas kamera yang lebih bagus. 

Bagi kami, drone ini menjadi pintu masuk untuk Oji belajar banyak hal, di antaranya bagaimana menentukan target dan menjadikannya feasibel untuk diwujudkan dengan situasi dan kondisi. 

Dan tentu Oji belajar banyak untuk melatih koordinasi motorik antara pikiran, mata dan tangan agar bisa mengendalikan drone. Saya saja yang sudah puluhan tahun mengendarai mobil dan motor tetap terserang panik saat drone bergerak tidak sesuai harapan. Dan saat status ini dibuat, perlu saya akui bahwa Oji lebih baik mengendarai drone daripada saya.


Tidak hanya materi belajar, drone membuat kami memiliki tema obrolan setiap harinya, karena sepertinya beberapa minggu terakhir ini tidak ada hari tanpa ngobrol dengan tema drone, sebagaimana Oji mengalokasikan sebagian waktu gawainya untuk mempelajari aneka drone dari berbagai sumber seperti Youtube atau marketplace.

Termasuk yang kami obrolkan bagaimana kemampuan mengendarai drone bisa jadi sebuah skill yang akan sangat dibutuhkan di masa depan sebagaimana saat ini liputan-liputan visual seperti film, dokumenter, perencanaan wilayah bahkan selfie saja sudah menggunakan drone. 

Bagi kami orangtuanya, kami bersyukur Oji sedang memiliki minat yang besar akan sesuatu, karena dari sanalah pintu masuk belajar aneka hal akan sangat terbuka, selama kami orangtuanya mau dan bisa menerimanya. 

Karena manusia belajar karena dua hal, yaitu bila MENYUKAINYA atau MEMBUTUHKANNYA 🙏👍

#oji12yo 
#homeschooling 
#drone
#gamebasedlearning

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top