Catatan Saat Oase Tracking and Camping 2016 bersama Klub Oase


Memperkenalkan anak sejak dini terhadap kegiatan-kegiatan luar ruangan (outbond) niscaya menjadi salah satu jalur edukasi dan pengalaman yang menyenangkan, baik bagi anak maupun orangtuanya. Itulah yang dilakukan oleh para orangtua Klub Oase bersama anak-anaknya pada tanggal 31 Mei - 1 Juni 2016 di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat. 







34 anak homeschooling berbagai usia yang terdaftar dalam kegiatan Pramuka Klub Oase bersama-sama melakukan perjalanan menggunakan KRL dan berkumpul di stasiun Bogor. Setelah pengarahan mengenai rencana kegiatan, kami berjalan bersama menuju Kebun Raya Bogor, memberi makan rusa berbekal wortel dan sayuran yang dibawa secara mandiri. 


Perjalanan kembali dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri Kebun Raya sampai ke persimpangan Bogor Trade Mal. Dari sana, anak-anak menaiki angkutan umum menuju penginapan Cunang Hills dimana kegiatan camping akan diadakan. Berbekal uang saku masing-masing, anak-anak diajarkan untuk mempersiapkan dana keberangkatan sejak dari stasiun sampai tiba di tempat tujuan.

Setelah beristirahat di Cunang Hills, kegiatan dilakukan dengan melakukan perjalanan menuju Curug Nangka. Terdapat beberapa pos dimana orangtua mengambil bagian sebagai penjaga posnya sambil memberikan pembekalan sebelum anak-anak melanjutkan perjalanan.


Dan sampailah semua anak Klub Oase di Curug Daun, air terjun tertinggi di daerah wisata Curug Nangka. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, anak-anak menikmati serunya wisata air di kolam-kolam air alami yang terdapat di sepanjang jalan turun kembali ke penginapan.

Seakan tak cukup berenang dan merasakan dinginnya air di Curug Nangka, kegiatan berenang kembali dilanjutkan di penginapan Cunang Hills dimana terdapat kolam renang berukuran kecil namun terlihat kebahagiaan mereka begitu besar. Sebagian dari mereka juga terlihat asyik bermain bola di lapangan penginapan.

Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan membuat api unggun dan penampilan bersama dari setiap regu pramuka ditambah aksi spontan dari para orangtua. Sungguh sebuah keakraban dan kebersamaan yang luar biasa dari para orangtua yang memilih untuk mendidik anak-anaknya secara mandiri.

Esok harinya, setelah olahraga pagi bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pertandingan futsal antar regu anak-anak dengan orangtua, juga lomba renang antar regu pramuka dan orangtua.

Kegiatan tracking dan camping Pramuka Oase kali ini ditutup dengan penyematan slayer kepada setiap anak sebagai penghargaan atas keberhasilan mereka menempuh perjalanan menuju Curug Nangka dan menyelesaikan aneka kegiatan pada hari itu. Setelah santap siang bersama dan merapikan area camping, acara selesai dan setiap keluarga kembali ke rumah masing-masing secara mandiri, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun menaiki angkutan umum.



————

Demikianlah sekilas review kegiatan acara Pramuka Oase Tracking and Camping 2016.

Bagaimana dengan catatan saya pribadi sebagai bagian dari kakak-kakakan pramuka? Jelas, saya bersyukur menjadi bagian dari para orangtua yang mendidik anak-anaknya secara mandiri di Klub Oase. Setiap dari kami berusaha untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing, mulai dari ide, survei sampai eksekusi pada hari pelaksanaan hingga selesainya.

Mengenai anak-anak pramuka homeschooling Klub Oase? Ya, mereka semua adalah pembelajar mandiri. Berjiwa bebas sudah menjadi bawaan alami mereka, maka mengajarkan disiplin di dalam kegiatan bersama menjadi sebuah hal yang ingin kutanamkan dalam momen pramuka, seberapa pun yang dapat diberikan.

Tidak ada target khusus agar mereka bisa tertib setertib pramuka yang kualami dahulu (atau setertib hari-hari di SMA Taruna Nusatara era tahun 1997-2000). Memperkenalkan PBB dasar, upacara bendera dan pentingnya menjadi manusia yang mau mendengar pengarahan dari orang lain menjadi poin-poin yang menurutku perlu diberikan. Walau dalam kadar yang sederhana, bila diajarkan dengan konsisten, semoga nilai-nilai kepanduan yang kami ajarkan dapat memberi manfaat dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka. Amiin.

Aku sendiri pun bersyukur karena Oji dan Yanthi dapat bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya di dalam area terbuka yang deka
t dengan alam. Melihat langsung monyet-monyet bergelantungan dan berkeliaran mencari makan, menapaki batu-batu demi batu yang terbentuk secara alami sambil melihat aliran air membelah daratan, menjadi momen-momen penuh kegembiraan dan pembelajaran bagi mereka.

Yanthi yang berusia 4 tahun tentu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bercengkrama dengan teman-teman seusianya dengan berlarian di lapangan, naik ayunan, berenang, dan sebagainya.

Sedangkan Oji yang sudah memasuki usia Siaga (6 tahun), bersama regu Macan Emas-nya, belajar banyak seputar disiplin dan saling menjaga bersama rekan-rekan satu timnya. Karena keutuhan jumlah anggota regu di setiap perjalanan menjadi sebuah poin penting yang harus diperhatikan.

Melalui kegiatan tracking sepanjang jalan dari stasiun menuju Bogor Trade Mal, lalu dari Cunang Hills menuju Curug Daun, menjadi salah satu cara untuk menguji ketahanan fisik Oji. Dan sungguh aku merasa bangga dan bersyukur melihat Oji dapat menyelesaikan perjalanan tersebut dengan baik dan lancar.

Melalui kegiatan tampil di acara api unggun, Oji melatih keberaniannya untuk tampil di depan umum. Dan melalui kegiatan olahraga bersama, Oji melatih ketangkasannya bermain bola bersama teman-temannya. Sedangkan untuk lomba berenang, Oji mendapat kesempatan menunjukkan hasil latihannya bersama Klub Bina Taruna selama ini.

Hanya untuk tidur bersama teman-temannya di dalam tenda saja yang masih belum bisa dilalui Oji. Ia masih memilih untuk tidur bersama ayahnya di barak bersama bapak-bapak. Mudah-mudahan di kesempatan selanjutnya sudah bisa tidur di tenda sendiri ya Ji :)

Kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta naik kereta bersama-sama sekeluarga untuk menutup kegiatan camping hari ini. Sesampainya di rumah, Oji masih memiliki energi untuk bermain Minecraft, sedangkan Yanthi sudah tertidur lelap, dan terbangun lagi karena rasa pegal di sekujur tangan dan kakinya.

Sungguh sebuah pengalaman bersama keluarga yang luar biasa. Ditambah lagi para orangtua Klub Oase berisi para dokumentator handal, khususnya dari sisi mengabadikan momen sebagaimana yang dapat dilihat di sini.

Jadi, bila ada kesempatan untuk kemping keluarga bersama lagi, khususnya bersama Klub Oase, rasanya tidak akan kami lewatkan :)








CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top