Bermain Bersama Ayah
Suatu ketika, aku membaca di layar komputerku sebuah pesan yang menyebar lewat media sosial, sebuah kutipan dari praktisi parenting, Ayah Edy, yang menuliskan tentang jawaban seorang anak yang ditanya mau bermain apa. Dan sang anak menjawab, "Mau main sama ayah..."
Sungguh kutipan tersebut begitu menempel dan kadang mengiang-ngiang di dalam benak, secara kini aku memiliki seorang putra bernama Olympus yang kini sudah memasuki umur ke-5 tahunnya, sebuah umur yang kuperhatikan penuh dengan eksplorasi dan tanya, sarat dengan dorongan aktivitas fisik dan begitu menyerap apa saja yang terjadi di lingkungannya.
Akhir-akhir ini, Oji sedang senang mengajakku untuk bermain dengan menggunakan dua action figure berbentuk tulang dinosaurus berbeda warna, putih dan biru. Dan bermainlah kami mengikuti apa yang Oji kehendaki, misalnya kedua tulang itu saling menembak, atau saling membantu untuk melawan sosok lawan yang lain.
Rasanya kami sudah bermain cukup lama, sekitar 15 menit. Tapi bagi Oji, waktu sekian itu terasa begitu singkat. Bagiku terasa cukup lama karena ada pekerjaan lain yang ingin kuselesaikan. Maka keesokan harinya, saat makan bersama Oji menyampaikan kepadaku bahwa semalam kami bermain hanya sebentar saja dan ia ingin main lagi pada malam harinya.
Teringat dengan salah satu kutipan saat acara Bincang Seru Homeschooling Klub Oase, 24 Januari 2015 yang lalu, "Untuk anak luangkan waktu, bukan mencari waktu luang..." Sebuah hal yang terlihat sederhana, namun ternyata membutuhkan kesungguhan yang kuat.
Betapapun, aku menikmati momen-momen bonding bersama Oji tersebut, karena aku menyadari sepenuhnya bahwa momen dan waktu tak akan berputar kembali. Oji 5 tahun akan segera berlalu menjadi kenangan. Maka kumantapkan dalam hati untuk berusaha selalu mensyukuri segala waktu kebersamaanku bersama keluarga tercinta. Amin.
(Gambar dari http://www.graphicsfactory.com)
Sungguh kutipan tersebut begitu menempel dan kadang mengiang-ngiang di dalam benak, secara kini aku memiliki seorang putra bernama Olympus yang kini sudah memasuki umur ke-5 tahunnya, sebuah umur yang kuperhatikan penuh dengan eksplorasi dan tanya, sarat dengan dorongan aktivitas fisik dan begitu menyerap apa saja yang terjadi di lingkungannya.
Akhir-akhir ini, Oji sedang senang mengajakku untuk bermain dengan menggunakan dua action figure berbentuk tulang dinosaurus berbeda warna, putih dan biru. Dan bermainlah kami mengikuti apa yang Oji kehendaki, misalnya kedua tulang itu saling menembak, atau saling membantu untuk melawan sosok lawan yang lain.
Rasanya kami sudah bermain cukup lama, sekitar 15 menit. Tapi bagi Oji, waktu sekian itu terasa begitu singkat. Bagiku terasa cukup lama karena ada pekerjaan lain yang ingin kuselesaikan. Maka keesokan harinya, saat makan bersama Oji menyampaikan kepadaku bahwa semalam kami bermain hanya sebentar saja dan ia ingin main lagi pada malam harinya.
Teringat dengan salah satu kutipan saat acara Bincang Seru Homeschooling Klub Oase, 24 Januari 2015 yang lalu, "Untuk anak luangkan waktu, bukan mencari waktu luang..." Sebuah hal yang terlihat sederhana, namun ternyata membutuhkan kesungguhan yang kuat.
Betapapun, aku menikmati momen-momen bonding bersama Oji tersebut, karena aku menyadari sepenuhnya bahwa momen dan waktu tak akan berputar kembali. Oji 5 tahun akan segera berlalu menjadi kenangan. Maka kumantapkan dalam hati untuk berusaha selalu mensyukuri segala waktu kebersamaanku bersama keluarga tercinta. Amin.
(Gambar dari http://www.graphicsfactory.com)
0 comments:
Post a Comment