Perkembangan Olympus dan Yanthi Saat Ini
Sudah lama tidak menulis tentang perkembangan kedua anakku, Olympus dan Yanthi. Perkembangan mereka berdua sungguh terasa pesat seiring berjalannya waktu. Bila ingin dituliskan setiap hari, rasanya tidak terlalu banyak perkembangan. Namun bila direnungkan pada setiap minggu yang berlalu, atau pada setiap ada aksi atau tindakan baru yang mereka lakukan, sungguh ternyata Tuhan memberkati keluargaku dengan dua sosok anak yang baik, sehat dan cerdas. Sebuah karunia yang sangat besar, yang selalu berusaha kusyukuri dengan memberi kasih sayang dan teladan yang proporsional bagi mereka berdua.
Bulan depan Yanthi memasuki usianya yang kedua. Saat ini ia sudah semakin lancar dan senang mengeja alphabet atau menghitung 1 sampai 10 dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Bahkan mengigau dalam tidur pun dia mengeja sambil tersenyum-senyum. Bila sudah menghadapi buku bergambar yang menarik baginya, dia betul-betul fokus dan mengamati atas apa-apa yang ada di hadapannya.
Yanthi pun sudah mulai bisa diajarkan mengeja. Menyebutkan huruf A-P-I menjadi API, lalu K-U-E menjadi KUE, M-A-M-A menjadi MAMA, dan aneka ejaan sederhana lainnya semakin lama semakin dikuasainya. Awalnya terlihat seperti menghafal, lama-lama terlihat bahwa dia berusaha merangkai huruf-huruf yang disebutkan bila diberikan kata baru.
Di antara kelebihan tersebut, ada satu kelebihan yang lainnya, yaitu teriakannya yang kencang sekali. Kalau sedang tidak mau diganggu bila sedang rewel atau asyik dengan sesuatu, teriakannya bisa membuat telinga pengang … xs … Namun bagiku aku bersyukur karena setidaknya itu salah satu pertanda ia dalam kondisi sehat …
Sedangkan Olympus yang memasuki usia 4,5 tahun juga terlihat kemampuan berhitungnya semakin lancar. Ia sudah bisa menyebutkan angka secara urut dari 1-100. Berhitung antara 1-20 semakin dikuasainya. Kemampuan bermain game ketangkasan online di laptop juga kulihat semakin pandai.
Untuk membaca, Oji sudah dapat menyebut dengan lancar ejaan dua huruf, namun minatnya atas membaca tidak sebesar minatnya bermain game atau belajar matematika dengan program IXL. Jadi aku tidak terlalu memaksanya.
Waktu ulang tahunnya yang ke-2, ia mendapat hadiah lego dengan harapan akan asyik dengan mainannya tersebut. Tapi ia lebih tertarik dengan mainan seperti mobil-mobilan atau game di handphone/Ipod. Malah adiknya yang terlihat tekun dan asyik kalau bermain lego. Namun kini dia terlihat sudah menikmati asyiknya bermain lego. Membuat robot, dan ketika rusak, ia berusaha membuatnya sendiri.
Satu hal yang terlihat dari Oji adalah dia memiliki sifat iseng dan mudah menyerah. Karena itu kadang aku memilih tidak terlalu banyak mendampinginya bermain, apakah itu main game atau lego. Karena kalau aku di sebelahnya, dia lebih senang mengandalkan aku dalam menyelesaikan setiap permainannya. Jadi bapaknya yang pinter dong … xp …
Dan saat aku menjauh sambil mengamati dari jauh, kulihat Oji sedikit demi sedikit berusaha untuk mengerjakan apa yang harus atau ingin diselesaikannya. Sebuah proses pembelajaran yang menurutku menarik dan harus kunikmati. Karena di satu sisi, aku meyakini akan ada banyak hikmah dan pelajaran berharga dalam keseharianku bersama anak-anakku.
Terima kasih, Tuhan, atas segala Rahmat dan Karunia-Mu ini. Amin.
Yanthi pun sudah mulai bisa diajarkan mengeja. Menyebutkan huruf A-P-I menjadi API, lalu K-U-E menjadi KUE, M-A-M-A menjadi MAMA, dan aneka ejaan sederhana lainnya semakin lama semakin dikuasainya. Awalnya terlihat seperti menghafal, lama-lama terlihat bahwa dia berusaha merangkai huruf-huruf yang disebutkan bila diberikan kata baru.
Di antara kelebihan tersebut, ada satu kelebihan yang lainnya, yaitu teriakannya yang kencang sekali. Kalau sedang tidak mau diganggu bila sedang rewel atau asyik dengan sesuatu, teriakannya bisa membuat telinga pengang … xs … Namun bagiku aku bersyukur karena setidaknya itu salah satu pertanda ia dalam kondisi sehat …
Sedangkan Olympus yang memasuki usia 4,5 tahun juga terlihat kemampuan berhitungnya semakin lancar. Ia sudah bisa menyebutkan angka secara urut dari 1-100. Berhitung antara 1-20 semakin dikuasainya. Kemampuan bermain game ketangkasan online di laptop juga kulihat semakin pandai.
Untuk membaca, Oji sudah dapat menyebut dengan lancar ejaan dua huruf, namun minatnya atas membaca tidak sebesar minatnya bermain game atau belajar matematika dengan program IXL. Jadi aku tidak terlalu memaksanya.
Waktu ulang tahunnya yang ke-2, ia mendapat hadiah lego dengan harapan akan asyik dengan mainannya tersebut. Tapi ia lebih tertarik dengan mainan seperti mobil-mobilan atau game di handphone/Ipod. Malah adiknya yang terlihat tekun dan asyik kalau bermain lego. Namun kini dia terlihat sudah menikmati asyiknya bermain lego. Membuat robot, dan ketika rusak, ia berusaha membuatnya sendiri.
Satu hal yang terlihat dari Oji adalah dia memiliki sifat iseng dan mudah menyerah. Karena itu kadang aku memilih tidak terlalu banyak mendampinginya bermain, apakah itu main game atau lego. Karena kalau aku di sebelahnya, dia lebih senang mengandalkan aku dalam menyelesaikan setiap permainannya. Jadi bapaknya yang pinter dong … xp …
Dan saat aku menjauh sambil mengamati dari jauh, kulihat Oji sedikit demi sedikit berusaha untuk mengerjakan apa yang harus atau ingin diselesaikannya. Sebuah proses pembelajaran yang menurutku menarik dan harus kunikmati. Karena di satu sisi, aku meyakini akan ada banyak hikmah dan pelajaran berharga dalam keseharianku bersama anak-anakku.
Terima kasih, Tuhan, atas segala Rahmat dan Karunia-Mu ini. Amin.
0 comments:
Post a Comment