Serunya Eksplorasi Penggalang OASE 2019 @ Kampung Zuhud



MENULISKAN, MUMPUNG MASIH BISA MERASAKAN

Setelah Eksplorasi Penggalang Oase 2019 ke Kampung Zuhud, Dusun Sukajadi, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini selesai, sebagai yang mendapatkan kesempatan untuk mementori mereka, saya berpesan agar adik2 Penggalang untuk segera menuliskan perjalanan mereka dan mengunggahnya ke blog pribadi masing-masing. "Mumpung masih bisa merasakan apa yang dialami di sana, karena kalian akan mulai sibuk dengan kegiatan dan aktivitas lainnya."

Naik mobil bak ke lokasi


Sebetulnya, itu berlaku juga untuk para mentornya 😁

Sepenting apakah menuliskan rasa itu kembali? Bagi saya pribadi, ini adalah momen meninggalkan jejak rasa. Rasa yang bisa jadi tidak teringat lagi, namun bisa dipanggil ulang saat dibutuhkan, saat memerlukan semangat dan percikan-percikan untuk memantik rasa syukur betapa kita hidup di bumi dengan kekayaan alam yang luar biasa 🙏🌱

Balai Kampung Zuhud


Bila saya selalu menanyakan golden moment adik-adik Penggalang Oase untuk menjadi bahan refleksi bagi mereka, bagaimana dengan saya? Apa golden atau magic moment saya?

Magic moment saya adalah bersyukur pernah merasakan Kampung Zuhud di awal berdirinya. Saat KaZu masih berupa saung, balai, tiga buah MCK, lapangan bola, kandang kambing, balong-balong ikan dan banyak sekali lahan yang ditumbuhi aneka tanaman dan pepohonan.

Pengarahan sebelum kegiatan


Saya bersyukur pernah memijakkan kaki dan menikmati udara segar di sana selama 5 hari 4 malam, dan tentu saja berkenalan dengan keluarga rendah hati luar biasa, Abah Apep dan Ambu Yohan dengan empat anak pembelajar mandirinya, yang sedang menanti anggota ketujuhnya.

Karena tiadalah sebuah kegiatan akan berlangsung lancar bila bukan karena sang empunya lahan memudahkan segala urusannya. Dan itulah yang dilakukan oleh Abah Apep dan Ambu Yohan, yang membuat tugas mentor menjadi kian berat 😁

The Mentors


Seberat apakah tugas mentor? Sungguh berat, saudara-saudara. Saat udara dingin menerpa, di hadapan kami telah tersedia aneka hidangan berlimpah dengan kadar kenikmatan luar biasa. Sayur asem dengan kecombrang, pete mentah yang baru dipetik dari pohonnya, demikian juga air kelapa muda, ikan peda, tumpeng berisikan bumbu urap dengan telur puyuh, bahkan nasi gorengnya pun disajikan dengan garnis aneka warna yang membuat semakin berselera menikmatinya.

Dan itulah yang membuat tugas mentor semakin berat, karena kami yang sebagian sedang mengurangi asupan karbo ini akhirnya memutuskan untuk menjadikan ini sebagai momen-momen untuk menikmati kebahagiaan bersantap, yang di dalam hati kami berjanji untuk kembali ke pola makan sebelumnya saat tugas ini usai. Semoga 😁🙏

Berdoa sebelum santap bersama


Tinggal bersama keluarga asuh di Desa Sukajadi dengan aneka karakternya, membuat adik-adik Penggalang terlihat semakin matang secara kepribadian yang melengkapi keunikan karakter yang sudah mereka miliki.

Karena mereka dapat menunda kesenangannya, menahan komplainnya, dan pada akhirnya mendapatkan kenikmatan-kenikmatan dari hasil keputusannya.

Menjaga ikan dari hama berang-berang


Bersepakat untuk 'zero complain' sungguh membuat perjalanan ini lebih mudah untuk dijalani, baik bagi mereka ataupun oleh kami para mentornya.

Menguatkan alasan mengapa mereka mengikuti Eksplorasi dan berusaha membungkusnya dalam refleksi-refleksi pada kegiatan mentoring rutin baik dalam kelompok kecil maupun keseluruhan, semoga bisa membuat adik-adik remaja ini dapat meresapi makna-makna tersurat maupun tersirat dari perjalanan ini, yang dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Bersenang-senang di sungai


Menebar bibit ikan dan memanennya untuk dimakan bersama, naik turun bukit dan lembah, menikmati dinginnya air sungai dan serunya melompat dari ketinggian, menyembelih dan membersihkan ayam, memanen hasil ladang, membantu keluarga asuh dalam kegiatan sehari-hari, bermain bola bersama anak-anak di sana, berhujan-hujanan sambil berlepotan lumpur, menanam pohon untuk masa depan, belajar memproduksi cemilan lokal, melihat bagaimana angklung dibuat, bernyanyi dan bergembira bersama di malam keakraban dengan warga sekitar, menjadi sebagian dari keseruan yang kami jalani, para mentor dan adik-adik Penggalang Oase.

Sejatinya, sayalah yang banyak belajar dari para mentor, adik-adik Penggalang dan warga Sukajadi. Bagaimana penyikapan para mentor terhadap dinamika yang terjadi di lapangan, bagaimana adik-adik mengungkapkan apa yang mereka rasakan setiap harinya, sungguh menjadi bait-bait pelajaran yang memenuhi hati, yang tak semuanya dapat tertuliskan di blog ini.

Abah Apep dan Ambu Yohan


Terima kasih atas kesempatan dan pembelajaran yang diberikan, sahabat-sahabat semua, terutama para orangtua adik-adik Penggalang Oase.

Terima kasih juga kepada istriku Nur tercinta, bersama kedua buah hati, Oji dan Yanthi, yang memperkenankan suami dan ayahnya untuk mendapatkan ilmu-ilmu dari perjalanan ini.

Bersama Kepala Desa Hegarmanah dan Kepala Dusun Sukajadi


Terima kasih, Abah Apep dan Ambu Yohan, Nenek serta segenap warga Sukajadi yang sudah menerima dan memperkenankan kami meramaikan lingkungannya.

Semoga perjalanan ini membahagiakan kita semua. Dan bila takdir menentukan, kita dapat bertemu lagi di persimpangan-persimpangan kehidupan selanjutnya 🙏

Sekali lagi, terima kasih 🙏🙏

#kluboase
#penggalangoase
#PramukaOase
#EksplorasiOase2019
#homeschooling

Sebagian foto-foto lainnya (tidak urut waktu): 

Memimpin akord angklung bersama Billy

Memanen ikan di kolam

Hujan-hujanan, lumpur-lumpuran

Refleksi dan pengarahan

Bapak-bapak yang anaknya nggak sekolah

Pengarahan sebelum kegiatan hari pertama

Bersama Kepala Desa Hegarmanah dan Kepala Dusun Sukajadi 



Kampung Zuhud

Menuruni lembah menuju sungai

Melewati pematang sawah menuju KaZu

Sesi mentoring setiap pagi

Main bola bersama

Tiba di Stasiun Tasikmalaya

Pegangan yang erat, guys ;)

Melepas benih ikan

Beratnya tugas mentor xD

Menanam pohon buah

Mengunjungi pabrik sotong

Melihat bagaimana angklung dibuat

Penggalang Putri memanen ikan dari kolam

Penggalang Putra memanen ikan dari kolam 
The Mentors


Keluarga Pak Engkus, tempat tinggal Alfar, Nico dan Raja

Keluarga Pak Wowo, tempat tinggal Syauqi dan Danis


CONVERSATION

5 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih juga sudah berkenan mampir dan membaca ya kak 😊🙏

      Delete
  2. Makasih Kak Andit sudah menuliskan cerita selama di Kazu, asa kepengen ikut kesana juga kak :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siip. Siap2 jadi mentor kalau ada Eksplorasi selanjutnya ya kak 😉👍

      Delete
  3. Thank you Kak Andit sharingnya😊 ternyata cobaan mentor tak hanya datang dari adik-adik ya, dari makanan juga 😁😁

    ReplyDelete

Back
to top