PITA BREAD atau roti kantong.

Dibuat sepenuh hati oleh istri tercinta Mama Nur untuk bekal makan siang kami sambil menunggu pengumuman pemenang.

Dengan isian tuna mayo dan ayam suwir ekstra keju, membuat apa yang kami nikmati tidak kalah asyiknya dengan booth2 makanan yang tersedia di event Jakarta Youth Aquathlon ini.

Seru juga nih kalau kita bikin PO kulit roti kantong, ma, supaya sahabat2 di rumah bisa memodifikasi isi rotinya sesuai selera. Bahkan diisi pisang dan aneka buah2an pun enak 😉👍



Terima kasih ya ma. Piknik kita siang ini seru banget 😃👍🌱

#rotikantong
#pitabread
#JakartaYouthAquathlon
#keluarganandito @ Aquatic Stadium, Senayan, Jakarta

FINISH STRONG!!!

Dua kata itu terasa begitu bermakna hari ini saat melihat Oji, 10 tahun, mengikuti event Jakarta Youth Aquathlon di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, pagi ini.

Menyusul 5 anak di lintasan renang, dan menempuh lintasan lari dengan penuh semangat, membuat kami begitu bersyukur bahwa Oji dapat menyelesaikan event ini dengan kuat. Finish strong!! 💪💪

Karena keseruannya bukan hanya saat perlombaan, namun justru pada saat persiapan. Dan sekali lagi kami bersyukur karena event ini dapat diselesaikan dengan baik 🙏

Very very well done, Ji O @ojiolympus. Dan terima kasih untuk cinta dan perhatiannya, mama @nurwap dan adik @duniayanthi.

Jadi, apakah Anda memiliki anak yang senang berenang dan berlari? Yuk, ikutkan di event2 seperti Jakarta Youth Aquathlon ini. Siapa tahu kita bisa ketemuan di lokasi 😉👍🌱





#oji10yo
#homeschooling
#jakartayouthaquathlon2019
#keluarganandito @ Aquatic Stadium, Senayan, Jakarta


Untuk versi vlognya, silakan disimak di sini ya :D



Foto2 lainnya:

Sebuah sudut pandang dari kegiatan Bakti Nusantara 2019 di Segeram, Natuna.

Bila ada 50 relawan yang berangkat ke lokasi, maka akan ada 50 cerita dan sudut pandang mengenai kegiatan Bakti Nusantara.

Video ini adalah salah satunya.

Video yang dihadirkan sebagai dokumentasi perjalanan pribadi, sekaligus rasa syukur karena bertambahnya keluarga dan saudara di dalam perjalanan ini.

Semoga menginspirasi.

Terkhusus bagi para relawan, siap2 melayangkan diri ke hari2 penuh keseruan bersama di Segeram, Natuna.

Sekali lagi terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan semangatnya selama di sana 😊🙏

https://youtu.be/xfQiu7MroYA

Musik latar: OST Bakti Nusantara

#BaktiNusantara
#BN2019
#SegeramNatuna

Masih dari kegiatan Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah. Namun kali ini dilihat dari sisi kami, Keluarga Nandito, yang sedang menikmati perjalanan pergi dan pulang dari Gelora Bung Karno.

Semoga menginspirasi :)



#keluarganandito
#homeschooling
#pilahsampahdarirumah
#GeloraBungKarno

Sebuah dokumentasi perjalanan Oji (9yo) dan Yanthi (7yo) dalam mengikuti Kejuaraan Renang Pelajar Bulanan Jakarta Timur di GOR Ciracas, 15 Februari 2019.

Semoga terinspirasi :D

#homeschooling
#renang
#keluarganandito
#oji9yo
#yanthi7yo
#KRPBJaktim
#GORCiracas

Di salah satu grup WA Rumah Inspirasi, ada pertanyaan demikian. Dan kok saya menjawabnya jadi panjang lebar. Jadi saya simpan saja di blog ini. Siapa tahu menjadi manfaat juga bagi para orangtua yang sedang menghadapi tantangan yang sama.

Semoga bermanfaat 😃👍

=======

Pertanyaan:
Bismillah
Izin bertanya bu lala dan pak aar.
Anak sy 5 th 7 bln.
Kebetulan kami tinggal secara ekonomi di menengah kebawah.
Bahasa daerah.
Anak sy sering banget dpt bahasa aneh2 (kasar/ fulgar) misal maaf alat vital.
Sebaiknya kita larang jangan ucap kata tsb atau kita jelaskan itu apa ya?
Masih 😕

Jawaban:
Selamat pagi, kak Dewi 😃

Berdasarkan pengalaman saya mendampingi tumbuh kembang Oji (10) dan Yanthi (7), yang perlu dibangun di awal adalah bonding dan rasa nyaman anak kepada diri kita sebagai orangtuanya, di antaranya dengan mengalokasikan waktu yang banyak dan berkualitas bisa dengan membacakan cerita, mendengarkan sepenuh hati atas apa2 yang disampaikan, dan sebagainya, sehingga anak selalu menjadikan orangtua tempat mereka mengklarifikasi apa2 yang diterimanya dari lingkungan.

Sebagai contoh, karena Oji salah satu cara belajar bahasa Inggris dan meningkatkan skill menggunakan teknologinya melalui bermain game Minecraft online, tidak jarang Oji menunjukkan kepada saya, "Ayah, ini artinya parah kan?" dan saya melihat kata F**K di layarnya.

Kalau saya yang dulu, mungkin saya akan meninggi emosinya dan mengatakan, "Awas ya Ji! Jangan kamu pakai kata2 itu. Itu kata yang jelek sekali!" dan nada2 mengancam lainnya.

Nah, saya yang sekarang, setelah mendapat buanyak sekali ilmu dari webinar Rumah Inspirasi dan buku2 pengembangan diri yang saya baca, saya memutuskan untuk merespon dengan datar, biasa saja, bahwa mendapat kata yang kita maknai sebagai buruk adalah hal yang lumrah terjadi dan kita bisa memilih untuk menjadikan itu sesuatu yang tidak kita pakai di kemudian hari.

Dengan nada datar, saya menjawab, "Ooh, itu kata yang kurang bagus. Kalau bisa, Oji nggak usah pakai. Tetap jadi pemain yang baik ya walau di game online. Pakai kata2 yang baik saja, jadi pemain yang baik saja."

Dan karena Oji dan Yanthi ikut klub renang, tidak jarang juga kadang saat momen makan bersama mereka menanyakan mengenai kata2 yang kurang baik kepada kami dengan ekspresi yang penuh rasa ingin tahu, yang kalau kita marahi, bisa jadi mereka juga tidak paham mengapa dimarahi.

Dan seperti di atas, saya berusaha merespon dengan datar, menanyakan konteksnya, misalnya, "Mengapa bisa ada kata2 seperti itu? Memang apa yang terjadi?" Dan terjadilah diskusi yang membahas bahwa apa yang dikeluarkan oleh mulut kita merupakan wujud dari apa yang ada di kepala kita. Bisa jadi kata2 tersebut keluar karena anak itu belum punya alternatif kata yang lain, dan sebagainya. Jadi, kalau mau menjadi anak yang baik, yang berucap dan bersikap baik, isi selalu kepalanya dengan hal2 baik. Kurang lebih demikian.